Wednesday, 25 August 2010

Saat Hari Berganti

menjelang detik-detik terakhir ku berjuang tuk menghabiskan waktu yang tersisa
agar tidak ada yang salah disini aku harus bisa berfikir dua kali bahkan lebih tuk memilih jalan hidup
melewatkan hari-hari singkat dengan kepasrahan dan ketahanan diri
saat pagi datang, disaat itulah hariku akan dimulai dari angka nol lagi
tetapi saat malam datang, hariku yang berat sepanjang hari akan menghilang sedikit demi sedikit menjadi sumber peingatanku untuk selanjutnya
ketika hati dan otak ingin merelasikan dunia mimpi,
maka hati pun akan bercakap sepanjang malam menembus gelapnya malam
sampai akhirnya terlelah dan tertidur sampai sinar matahari membangunkanku dari kenyamanan sesaat
entah mau jadi seperti apa hari besok maupun lusa
yang ada saat mata terbuka adalah harapan
harapan untuk senantiasa bisa menjalani hari yang singkat
saat itu sedang berjalan, aku harus bisa melihat ke atas
diatas sanalah akan ada titik terang untuk menuju pintu kebenaran dan kebahagiaan
lupakan dia yang hanya bisa memberi harapan kosong dan tidak berarti
semuanya hanya kenangan palsu dan bohong
jangan menyimpan harapan besar pada apapun dan seseorang karena itu tidak menjamin apa-apa
tapi berharaplah kepada Dia yang memegangi segalanya
Dia ada di mana-mana dan tak pernah lelah mengamati jalannya hidup sepanjang hari sampai ketika saatnya harus berlindung dari lemparan kepedihan
pedih memang sakit rasanya
namun tak ada guna untuk menyimpannya sendirian
lebih baiknya diam seribu bahasa dengan hati yang kacau balau dimana Tuhan akan menenangkan badai itu dengan firman-Nya dan sentuhan kasih-Nya
kepercayaan
ya hanya dengan kepercayaan itu semua bisa terjadi dengan mudahnya
percaya dengan perkataan sang pencipta bisa mengubah jalan pikiran menjadi sumber untuk bertahan diatas kehidupan yang misterius
tak perlu bingung dan khawatir, itu hanya membunuh hati menjadi gelap
tapi saling menguatkan meski itu perlu belajar bertahun-tahun bahkan tak kan pernah selesai

No comments:

Post a Comment