seharusnya, aku sudah bisa melepaskan dia dari hidupku, tapi entah mengapa itu sangatlah sulit? mengapa aku tidak bisa lepas darinya?
aku sadari, ia tidak hidup akan tetapi ia hidup dalam tulisanku
akulah yang membuatnya hidup dan akulah yang telah membunuhnya....
apakah aku seorang pembunuh?
aku membunuh perasaanku sendiri agar bisa seperti yang lain
apakah ini yang disebut pengorbanan?
ku rasa ini bukan pengorbanan tapi imajinasi
imajinasi itu tumbuh saat lagu itu didendangkan
seiring jalannya waktu, ia semakin mencengkramku...
keyakinanku telah membutakan jalan perasaanku
aku terlalu puitis dan berperasaan
kubangunkan rasa bangkitku
aku ingin berubah, tapi itu tak mudah
aku butuh kepercayaan dan keyakinan
sekarang, aku telah selesai melakukan hal yang tidak jelas iya atau tidak
yang jelas, itu hanya pikiranku, imajinasiku dan prasaanku
semua ada di buku itu
walau sekarang ia telah mati, aku akan berusaha untuk bisa menerimanya dan melepasnya dari imajinasiku
selamat tinggal kasih,
ku harap, janganlah hidup lagi di bawah alam sadarku
pergilah sejauh yang kau bisa
sudah cukup aku menuangkan kisahmu dan kisahku di atas selembar kertas
biarkan kertas itu menjadi saksi jalan hidupku saat kau hidup di sini
sekarang kau telah mati, jangan pernah hidup lagi
aku akan mengenangmu tapi bukan untuk kembali merasakannya
aku takut kalau aku mati karena terlalu percaya padamu
selamat tinggal....
No comments:
Post a Comment