sekali menoleh ke belakang
aku mengingat saat-saat itu terjadi
aku bersembah sujud di hadapannya
derai air mataku terus mengucur keluar
kini, akankah itu kan terulang?
mungkin saja, karena aku yang mengundangnya secara tidak sadar
ampun seribu ampun kulantunkan setiap malam
hanya aku yang merasakannya
sumpah mati kuucapkan saat itu
saat ini pun aku masih sering menangis
jujur, aku sangatlah terluka
luka yang sudah sering sekali berbekas
kini, aku diingatkan kembali oleh Tuhan,
bahwa aku harus bisa setegar mungkin melawan arus ini
hal ini membuatku kembali ke sana
tapi, ku takan menyerah sampai akhir
akhir dari semuanya
dari awal ia datang sampai hari ini
hari dimana aku merasa pulang
pulanglah aku ke sana
kembalinya aku, tanda aku masih rentannya diriku
ini yang disebut dengan ketegaran dan kerelaan?
jelas bukan...
aku rasa, aku masih terlalu muda untuk melangkah sejauh itu
aku belum mapan
kalau pun aku harus menangis lagi, aku akan menjamunya
pertanda Tuhan tak akan pernah berhenti membantuku untuk bisa berdiri sendiri dengan kemampuanku
No comments:
Post a Comment