Forgotten relics RA Kartini of Jepara, Central Java
museum kartini |
Kota Jepara, adalah kota yang dikenal sebagai tempat dimana tinggalnya seorang perempuan bernama Raden Ajeng Kartini.
Semasa hidupnya yang banyak menuang pro dan kontra, Kartini berusaha mewujudkan cita-citanya untuk merubah suatu aturan yang mengekang hidupnya di kota tersebut kala itu. ( baca Sejarah R.A. Kartini Dalam Ensiklopedia Dan Kumpulan Foto, Film , Peringatan Dan Kontroversi Kepahlawanan dan Benarkah R.A. Kartini Mengajarkan Emansipasi ?)
Tak lekang oleh waktu, namanya hingga kini masih menjadi sebuah sejarah yang tetap dikenang dan dibanggakan.
Semasa hidupnya yang banyak menuang pro dan kontra, Kartini berusaha mewujudkan cita-citanya untuk merubah suatu aturan yang mengekang hidupnya di kota tersebut kala itu. ( baca Sejarah R.A. Kartini Dalam Ensiklopedia Dan Kumpulan Foto, Film , Peringatan Dan Kontroversi Kepahlawanan dan Benarkah R.A. Kartini Mengajarkan Emansipasi ?)
Tak lekang oleh waktu, namanya hingga kini masih menjadi sebuah sejarah yang tetap dikenang dan dibanggakan.
Kartini, tak hanya dikenang. Berbagai peninggalannya yang telah mengharumkan namanya itu, masih tersimpan di kota kelahirannya. Selain buku-buku karangannya yang sudah banyak beredar dan dikenal hingga mancanegara, barang-barang lainnya pun tersimpan pada sebuah museum yang dikenal dengan Museum Kartini.
museum kartin |
Berada di tengah-tengah jantung Kota Jepara, tepatnya di Jalan Alun-alun No.1, sebelah barat daya Pendapa, Kabupaten Jepara.
Lokasinya memang sangat strategis. Tepat di sebelah timur Kantor Pusat Pemerintahan Kabupaten, sebelah selatan Alun-alun, dan Masjid Besar sebelah barat Kodim Jepara serta sebelah utara shopping centre ( Pusat Perbelanjaan ).
Museum Kartini berdiri pada tanggal 30 Maret 1975 atas usulan wakil-wakil rakyat Jepara dan didukung oleh mantan Presiden Soeharto, pada era yang saat itu dipimpin oleh Bupati Suwarno Djojo Mardowo, S.H. Kemudian museum diresmikan pada tanggal 21 April 1977, tepat seabad peringatan R.A.Kartini oleh Bupati Jepara, Sudikto S.H.
museum kartini |
Museum ini didirikan sebagai penghargaan terhadap Kartini sebagai perintis emansipasi perempuan. Hingga saat ini, museum masih dikelola oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di bawah Pemerintah Daerah kabupaten Jepara.
Selain menyajikan benda-benda peninggalan R.A.Kartini maupun kakaknya R.M.P. Sosrokartono, museum ini juga menyimpan benda-benda kuno peninggalan sejarah dan budaya hasil temuan di wilayah Kabupaten Jepara.
Dimana lokasi museum tersebut, terbagi dalam empat ruangan besar. Ruang pertama, berisi koleksi peninggalan R.A.Kartini yang berupa benda peninggalan dan foto semasa hidupnya. Selain itu pada ruang ini, juga tersimpan meja, kursi, foto-foto Kartini, Radio, koleksi piring Kartini, Gerobag Kartini, dan lainnya.
museum kartini |
Pada Ruang Kedua museum, berisi benda-benda peninggalan Drs. R.M. Panji Sosrokartono ( Kakak R.A.Kartini ). Di ruang Ketiga, berisi koleksi benda-benda yang bernilai sejarah.
Diantaranya terdapat tulang ikan raksasa ‘Joko Tuwo’ dengan panjang kurang lebih 16 meter, berat kurang lebih 6 ton, lebar 4 meter, tinggi 2 meter dan kurang lebih berumur 220 tahun. Tulang ikan ini ditemukan di perairan Karimunjawa pada pertengahan bulan April 1989.
R.A Kartini |
R.A Kartini |
Sedangkan pada ruang Keempat, berisi koleksi dari kerajinan Jepara, seperti ukir-ukiran, keramik, anyaman bambu, dan rotan, hasil karya lomba ukir serta alat transportasi jaman dulu.
Museum yang berdiri di atas tanah seluas 5.210 meter persegi, dengan luas bangunan 890 meter persegi ini, buka tiap hari (termasuk hari libur) mulai pukul 08.00 sampai pukul 17.00 WIB. Dengan tiket masuk yang tergolong murah dan terjangkau, siapa saja bisa mengunjungi tempat ini.
Tak hanya untuk mengenang apa yang dirintis Kartini, tapi juga untuk lebih banyak mengenal seni dan budaya bangsa yang hampir terlupakan
source Jakartacitydirectory.com http://fakta-dan-unik.blogspot.com & http://teguhtriharto.blogspot.com Jangan Lupa comment dan rate ya?jika commentnya dalam bentuk pertanyaan. nanti saya jawab di komment juga
No comments:
Post a Comment