Thursday, 10 February 2011

Percabangan Dengan IF



Dikenal sebagai instruksi bersyarat, artinya instruksi tertentu hanya akan dieksekusi jika syarat tertentu dipenuhi pula.


Syntax :


Bentuk 1:

IF (kondisi)

{ statement yang dikerjakan
  jika kondisi benar
}


Ket: Jika kondisi salah, tidak akan mengerjakan apapun didalam instruksi IF (langsung menuju ke instruksi berikutnya)


Bentuk 2:

IF (kondisi)

{ statement yang dikerjakan
  jika kondisi benar
}
ELSE

{ statement yang dikerjakan
  Jika kondisi salah
}


Bentuk 3:

IF (kondisi1)

{ statement yang dikerjakan
  jika kondisi1 benar
}
ELSE

IF (kondisi2)

{ statement yang dikerjakan
  jika kondisi2 benar
}
ELSE
IF (kondisi3)
{ statement yang dikerjakan
  Jika kondisi3 salah
}
.
.
.
ELSE

{ statement yang dikerjakan
  Jika kondisi1 s.d kondisi-n salah (tidak terpenuhi)
}
Kondisi atau syarat harus ditulis dalam tanda kurung. Jika instruksi yang dikerjakan pada saat kondisi benar/salah masing-masing tidak lebih dari satu instruksi, maka tanda kurung kurawal buka/tutup bersifat optional (boleh digunakan, boleh tidak)


Dalam menuliskan kondisi/syarat selalu digunakan operator relasional sebagai sarana untuk melakukan proses pengecekan a. l:








Operator
Arti
Lebih besar
Lebih kecil
= =
Sama dengan
>=
Lebih atau sama
<=
Kurang atau sama
!=
Tidak sama dengan


Selain itu jika syarat yang digunakan lebih dari satu sering digunakan operator logika yakni :





Operator
Arti
&&
And
||
Or
!
Not


Contoh 1:
//penggunaan if
#include
#include


main() {
  int a;
  cout<<"Masukkan nilai a = ";cin>>a;
  a=a+2;
  if (a>5)
     a=a-6;
  a=a+3;
  cout<<"\nNilai a sekarang = "<
  getch();
}


Contoh diatas menggunakan if bentuk 1, jika kondisi/syarat (a>5) dipenuhi akan mengeksekusi instruksi a=a-6, tidak dipenuhi maka didalam instruksi if tidak mengerjakan apapun, langsung menuju instruksi setelah if.

No comments:

Post a Comment