Friday, 1 April 2011

AUDIT TERHADAP TRANSAKSI KAS

A. Gambaran Umum transaksi siklus dan hubungannya dengan saldo kas

Siklus penjualan dan penerimaan kas meliputi keputusan dan proses yang dibutuhkan untuk mengalihkan kepemilikan atas barang dan jasa yang telah tersedia untuk dijual kepada pelanggan. Siklus ini dimulai dengan permintaan oleh pelanggan dan berakhir dengan perubahan atau jasa menjadi piutang usaha dan akhirnya menjadi uang tunai.

Didalam penerimaan dan pengeluaran kas terdapat 5 siklus yang secara langsung mempunyai hubungan dengan saldo rekening kas, yaitu :

  • Siklus pendanaan
  • Siklus pengeluaran
  • Siklus Investasi
  • Siklus pendanaan
  • Siklus Jasa jasa Personel

Siklus produksi tidak mempunyai hubungan secara langsung dengan penyajian saldo rekening kas, meskipun diakui secara langsung hubungan tersebut ada. Transaksi yang mempengaruhi siklus kas mempunyai mutasi yang tinggi, hal ini dikarenakan kas yang menyangkut aktiva yang terkait dengan pengukuran nilai bersifat sangat likuid. Ini berarti resiko melekat dalam siklus ini sangat tinggi. Semakin tinggi volume transaksi yang terbentuk, maka akan meningkat pula resiko yang melekat dalam penyajian rekening kas dalam neraca.

B.     Permasalahan Audit Terhadap Saldo Kas

Tujuan menyeluruh dalam audit atas siklus penjualan dan penerimaan kas adalah untuk mengevaluasi apakah saldo-saldo yang dipengaruhi oleh siklus ini telah disajikan secara wajar sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum.

Auditor dalam rangka pelaksanaan audit terhadap saldo rekening kas menghadapi kemungkinan adanya risiko deteksi yang pada dasarnya dipengaruhi oleh tingkat risiko melekat dan risiko pengendalian. Mengingat transaksi yang terbentuk dalam siklus ini demikian besarnya (berpengaruh terhadap ke lima siklus yang lain) dengan sendirinya risiko melekat yang ada dalam siklus ini juga sangat tinggi. Oleh karenanya tujuan audit untuk memperoleh keyakinan terhadap eksistensi dan peristiwa yang melatar belakangi pembentukan transaksi, serta kesempurnaan penyajian elemen kas harus mendapat perhatian yang seksama.sangat berbeda dengan permasalahan dalam pencapaian tujuan memperoleh keyakinan terhadap hak dan kewajiban, maka dalam hal ini tingkat risiko salah saji menjadi sangat rendah. Demikian halnya terhadap tujuan penyajian dan pengungkapannya cenderung beresiko rendah. Namun demikian harus diingat, bahwasanya efektivitas pengendalian terhadap penerimaan dan pengeluaran kas sangat tergantung pada kelima siklus yang terkait dengan rekening kas.

Memperhatikan hal-hal yang relevan dengan pengujian ini, maka langkah yang harus dipertimbangkan oleh auditor adalah:

1. auditor menentukan perencanaan pendahuluan auditor terhadap risiko deteksi sebagai dasar penentuan strategi audit terhadap setiap asresi kas,

2.    menentukan revisi risiko

C.     Permasalahan audit terhadap saldo kas

Metodologi dalam merancang pengukian atas transaksi penjualan, dapat digunakan untuk merancang pengujian atas transaksi penerimaan kas. Demikian pula, prosedur audit untuk pengujian atas transaksi penerimaan kas akan dikembangkan dengan kerangka kerja seperti yang digunakan dalam penjualan yakni, tujuan pengendalian intern ditentukan, pengendalian intern kunci bagi tiap tujuan ditentukan, pengujian atas pengendalian dikembangkan bagi masing-masing tujuan, dan dikembangkan pengujian substansif atas transaksi bagi kekeliruan moneter yang dikaitkan dengan masing-masing tujuan.

Prosedur audit yang bermanfaat untuk menguji apakah seluruh penerimaan kas telah disetor e rekening bank adalah pembuktian atas penerimaan kas. Dalam pengujian ini total penerimaan kas yang dicatat di jurnal penerimaan kas pada periode tertentu, misalnya satu bulan, direkonsiliasi dengan setoran actual yang dilakukan ke bank untuk periode yang sama.

D.     Pengendalian Intern terhadap Saldo kas

Dokumen dan catatan penting yang biasanya digunakan dalam siklus penjualan dan penerimaan kas adalah sebagai berikut :

Pesanan pelanggan (customer order)

Merupakan permintaan barang dagangan oleh pelanggan, yaitu dapat diterima melalui telepon, surat, formulir isian yang dikirimkan ke pelanggan yang ada dan pelanggan potensial, melalui wiraniaga, atau cara yang lain.

Pesanan Penjualan (sales Order)

Merupakan dokumen untuk mencatat deskripsi, jumlah, dan informasi terkait atas barang yang dipesan oleh pelanggan.

Dokumen Pengiriman (Shipping document)

Merupakan dokumen yang dibuat untuk memulai pengiriman barang, yang menunjukkan deskripsi atas barang dagang, jumlah yang dikirim, dan data yang relevan.

Faktur Penjualan (sales invoice)

Merupakan dokumen yang menunjukkan deskripsi dan kuantitas barang yang dijual, harga termasuk ongkos angkut, asuransi, syarat pembayaran, dan data lain yang relevan.

Jurnal penjualan (sales Journal)

Merupakan jurnal untuk mencatat transaksi penjualan

Laporan ikhtisar penjualan (summary sales report)

Merupakan dokumen yang dihasilkan komputer yang mengikhtisarkan penjualan untuk satu periode.

Notes kredit (credit memo)

Merupakan dokumen yang berisi pengurangan jumlah yang ditagih dari pelanggan karena adanya pengembalian barang atau pengurangan harga.

Notes pembayaran (remittance advice)

Merupakan dokumen yang mendukung faktur penjualan yang dikirim ke pelanggan dan dikembalikan ke penjualan dengan pembayaran tunai.

Jurnal penerimaan kas (cah receipt jurnal)

Merupakan jumal untuk mencatat penerimaan kas hasil dari penerimaan kas, penjualan tunai dan penerimaan kas yang lain.

Nota persetujuan penghapusan piutang (uncollectible account authorization form)

Merupakan dokumen yang digunakan didalam perusahaan, yang menunjukkan kewenangan untuk menghapuskan piutang usaha menjadi tak tertagih.

Berkas induk piutang usaha (account receivable master file)

Merupakan berkas untuk mencatat setiap penjualan, penerimaan kas, dan retur dan pengurangan harga penjualan untuk masing-masing pelanggan dan mengelola saldo perkiman pelanggan

Neraca saldo piutang usaha (account receivable trial balance)

Merupakan daftar jumlah yang terutang kepada pelanggan pada waktu tertentu.

Laporan bulanan (Monthly statement)

Merupakan dukumen yang dikirimkan kepada tiap pelanggan yang menunjukkan saldo piutang usaha, jumlah dan tanggal setup penjualan, penerimaan pembayaran tunai, notes kredit yang diterbitkan, dan saldo akhir.

Fungsi-fungsi yang terkait dalam transaksi kas

Pemrosesan pesanan pelanggan

Merupakan penawaran untuk membeli barang dengan ketentuan tertentu Persetujuan penjualan secara kredit

Indikasi adanya persetujuan penjualan secara kredit atas permintaan penjualan adalah persetujuan untuk mengirim barang.

Pengiriman barang

Merupakan titik pertama dari siklus ini dimana aktiva perusahaan meningkat.

Penagihan ke pelanggan dan pencatatan penjualan

Merupakan alat pemberitahuan ke pelanggan mengenai jumlah yang ditagih atas barang tersebut.


 

Pemrosesan dan pencatatan penerimaan kas

Pemrosesan dan pencatatan retur dan pengurangan harga penjualan

Bila pelanggan tidak puas dengan barang yang diterima, penjual seringkali menerima pengembalian barang atau memberikan pengurangan harga karena beban tersebut.

Penghapusan piutang tak tertagih

Bila perusahaan berkesimpulan bahwa suatu jumlah akan tidak tertagih lagi, jumlah tersebut harus dihapuskan.

Penyisihan piutang tak tertagih

Bila penjualan periode sekarang yang diperkirakan tidak dapat ditagih dimasa depan.

E.     Pengujian Subtantif terhadap saldo kas

Prosedur Audit Awal

1. Lakukan prosedur audit awal atas saldo akun yang akan diuji lebih lanjut

-     Usut saldo kas yang tercantum di neraca ke saldo akun kas yang bersangkutan didalam buku besar.

-    Hitung kembali saldo akun kas di dalam buku besar

-    Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber posting dalam akun kas

-    Usut posting pendebitan akun kas ke dalam jurnal yang bersangkutan


 

Prosedur Analitik

2.     Lakukan prosedur analitik

-    Hitung ratio berikut ini :

(1) Ratio kas dengan aktiva lancar

-    Lakukan analisis hasil prosedur analitik dengan harapan yang didasarkan pada data masa lalu, data industri, jumlah yang dianggarkan, atau data lain

-    Bandingkan saldo kas dengan jumlah yang dianggarkan atau saldo kas akhir tahun yang lalu

Pengujian terhadap transaksi Rinci

3.     Lakukan pengujian pisah batas transaksi kas

-    Buatlah rekonsiliasi saldo kas menurut cut off bank statement dengan saldo kas menurut catatan klien

-    Usut setoran dalam perjalanan (deposit in trnsit) pada tanggal neraca ke dalam cut off bank statement

-    Periksa tanggal yang tercantum didalam cek yang beredar pada tanggal neraca

-    Periksa adanya cek kosong yang tercantum di dalam cut off bank statement

- Periksa semua cek didalam cut off bark statement mengenai kemungkinanan hilangnya cek yang tercantum sebagai cek yang beredar pada tanggal neraca.

4.     Buatlah daftar transfer bank dalam periode sebelum dan sesudah tanggal neraca untuk menemukan kemungkinan terjadinya check kitting.

5.         Buatlah dan lakukan analisis terhadap rekonsiliasi bank 4 kolom

6.     Periksa adanya kemungkinan penggelapan kas dengan cara lapping penerimaan dan pengeluaran kas

Pengujian terhadap akun Rinci

7.     Hitung kas yang ada ditangan klien

8.    Rekonsiliasi catatan kas klien dengan Rekening Koran bank yang bersangkutan

9.     Lakukan konfirmasi saldo kas di bank

10. Periksa cek yang beredar pada tanggal neraca kedalam rekening Koran bank Verifikasi Penyajian dan Pengungkapan Kas

11. Bandingkan penyajian utang usaha dengan prinsip akuntansi berterima umum

-    Periksa jawaban konfirmasi dari bank mengenai batasan yang dikenakan terhadap pemakaian rekening tertentu klien di bank

-    Lakukan wawancara dengan manajemen mengenai batasan penggunaan kas klien

F.     Kertas Kerja Pemeriksaan

Konfirmasi saldo kas Di Bank

Konfirmasi saldo kas dibank dilakukan oleh auditor dengan cara mengirimkan surat konfirmasi ke bank yang klien merupakan nasabahnya. Informasi yang dimintakan konfirmasi dari bank meliputi :

1.     Saldo tiap jenis rekening klien di bank pada tanggal neraca

2.    Saldo tiap jenis utang klien ke bank pada tanggal neraca beserta tanggal jatuh tempo, bunga, dan jenis jaminan yang bersangkutan dengan utang tersebut.

3. Saldo utang bersyarat yang mungkin menjadi kewajiban klien, karena klien menanggung utang yang ditarik oleh pihak lain atau mendiskontokan wesel tagih.

4. Batasan-batasan yang dikenakan terhadap rekening bank klien.


 

Contoh surat konfirmasi bank

................ ,    ..... 20...


 

Kepada

Yth ...........................

……………………..


 

kami minta Saudara mengisi informasi yang diperlukan oleh akuntan publik kami : Rimendi & rekan, Jln.Sawa CT VII/94, Yogyakarta seperti formulir berikut ini. Jika jawaban Saudara "tidak ada" harap ditulis demikian pada kolom yang bersangkutan. Kami minta formulir berikut ini Saudara kirimkan di dalam amplop yang kami sertakan bersama surat ini langsung kepada akuntan public kami tersebut di atas.


 

Hormat kami,


 


 

Okan Sansaha

Direktur Keuangan


 


 


 

Rekonsiliasi Empat Kolom

Rekonsiliasi empat kolom    digunakan oleh auditor untuk membuktikan kebenaran saldo kas di bank.

Contoh rekonsiliasi empat kolom :

PT .................

Pembuktian Ketelitian Saldo Kas

 

Saldo Awal

Peneri-maan 

Penge-luaran 

Saldo Akhir 

Saldo kas menurut rekening

koran bank

    

Setoran dalam perjalanan

awal periode  

    

Setoran dalam perjalanan

akhir periode 

    

Cek yang beredar awal

Periode 

    

Cek yang beredar akhir

Periode 

    

Cek yang dibebankan dalam

Rekening 

    

Cek kosong

    

Saldo bank setelah di-adjust 

    

Saldo kas menurut buku

    

Cek kosong 

    

Wesel yang ditagih oleh bank

belum dicatat didalam buku  

    

Biaya administrasi bank

    

Saldo menurut buku setelah

di adjust 

    


 


 

No comments:

Post a Comment