Sunday, 21 November 2010

Membiarkan

biarkanlah ini berjalan seperti ini adanya
kembali seperti saat dia tidak ada bagiku
ada tidaknya dia dalam keseharianku,
keseharianku toh akan tetap normal
aku tetap menjalani hari-hariku persis seperti teman-teman yang lain
hidup normal itu menyenangkan
aku masih bisa berjalan sendirian tanpa dukungan atau sepatah katapun darinya
hidup ini sudah indah bersama orang yang aku miliki sekarang
tidak harus menunggu tapi diam dan tetap beraktivitas normal
tidak mungkin marah atau apapun jika dia lupakan aku
jangan mengingatkan tapi diingat
bahwa dia mungkin termasuk dalam orang yang berpengaruh besar
hanya saja ada yang tidak mungkin terjadi
sifatnya memang tidak dapat diketahui
tapi dapat dimengerti
pengertian yang aku beri merupakan gambaran kecil tentang dirinya
dirinya dan diriku tak mungkin sama
mulutnya boleh berkata "ya" tapi tidak menutup kemungkinan hatinya biasa
mulut hanya topeng tapi hati adalah wujud asli dari sang pemilik
pertemuan itu akan terjadi dikemudian hari
tidak besok namun beberapa bulan lagi
cukup dihitung dengan jari, semua akan terhitung
bertemu atau tidak, tidak akan merubah apapun
status itu hanya terucap di selembar kertas putih
yang ditulis oleh dua orang yang bersepakat melakukan sesuatu
dan tidak akan diingat sampai ke ujung bumi
karena terputusnya hubungan jarak jauh
hubungan aneh ini berjalan bersama waktu dan sulit berhenti karena tidak ada yang memulai
biarlah begini saja, mungkin ini lebih baik dari pada harus menampung malu
biar Tuhan yang menyembuhkanku dari kerinduanku itu
Tuhanlah yang memegang tali kehidupanku
senang sedih sudah ada sebelum aku dilahirkan
belajar menerima kenyataan ini sebelum terlambat meminta maaf

No comments:

Post a Comment