aku sama sekali tidak bisa mengerti keadaan ini
kenapa pula ini terjadi?
apa yang ia inginkan dariku?
mengapa ia tidak bisa mengerti keadaanku?
peka, kapan ada rasa peka dalam dirinya?
aku bungkam dia 100 kali lebih bungkam
aku berbicara, ia menyambutku
lalu, sampai kapankah aku harus melangkah terlebih dahulu?
dia maunya apa sih?
aku bingung harus bagaimana lagi
aku ingin hubungan ini berjalan seperti orang lain
lama-lama aku sendiri yang mengundurkan diri duluan
aku menyerah dan kembali seperti dulu
tidak punya pemimpin dan aku harus memimpin diriku sendrian lagi
ya, sendiri lagi
aku kehilangan cara untuk mengontrol diri
diriku benar-benar kehabisan akal untuk diam sejenak
pikiran ini harus aku lawan dengan sabar
kesabaranku mungkin sedang diuji
aku harap tebakkanku ini benar,
bahwa aku memang harus berhenti menghubunginya untuk sesaat
aku pasti bisa melakukannya
meski berat, harus aku lakukan
aku tidak mau mengusik pikiranku dengan hal bodoh ini
sebodoh- bodohnya aku, aku tak mungkin menyembunyikannya sendirian
aku harus siap berbagi dengan orang lain
bukannya menguji dia, tapi aku ingin istirahat
melepaskan dia sejenak
bebas dan lupa akan hubungan ini
hubungan konyol ini
semakin aku layani, dia tidak akan mau berfikir
aku diam untuk menenangkan pikiranku dan juga hatiku
setelah itu, akan datang satu pertanyaan,
"mau dibawa kemanakah hubungan ini dan sampai kapan aku harus cerewet minta satu perhatian????????"
No comments:
Post a Comment